Kata Mutiara

Best Boy Club Mengucapkan Selama Hari Raya Idul Fitri 1429 H...Mohon Maaf Lahir dan Batin... Mohon Maaf kepada semua Visitor karena kami sedang melakukan Maintenance...Mohon Maaf atas ketidaknyamanannya

Minggu, 05 Oktober 2008

ASC 2008 Bali....Awesome(Part 1)


Pengalaman saya di Asian Science camp ini benar-benar tidak dapat dilupakan. Di sana saya bias bertemu dengan para peraih Nobel ( Nobel Laurates) dari seluruh dunia yang berjumlah 5 orang,dan juga para scientist dari luar negeri maupun dari Indonesia sendiri. Dalam laporan ini akan saya ceritakan pengalaman saya selama 6 hari berada di sana. Berikut laporannya :

Hari pertama ( 3 Agustus 2008)
Hari pertama,saya tiba di Bali dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia pada pukul 08.00.Sampai di sana langsung menuju ke hotel tempat dilaksanakannya acara. Karena ini baru pertama kali saya ke Bali, saya melihat banyak permandangan yang luar biasa di Bali. Mulai dari adat masyarakat yang begitu kental dengan tradisi Hindu seperti menaruh canang di mana-mana, hingga ketertiban mereka dalam menjalankan kegiatan. Setibanya di Hotel, saya dengan diantar oleh keluarga saya menuju ke tempat registrasi untuk mengambil nomor peserta dan mengambil perlengkapan lainnya. Setelah itu saya berfoto untuk keperluan panitia.pada saat itu saya mendapatkan teman pertama saya, namanya Atika Rahmawati dari Blitar.Kami mengobrol cukup lama Setelah itu saya menanyakan kepada panitia bahwa kapan saya bisa mendapatkan kunci kamar saya. Panitia menuturkan bahwa kunci kamar akan didapat jam 2 siang. Sembari menunggu, saya dan keluarga yang terdiri dari paman dan kakak sepupu saya, jalan-jalan di pantai Sanur. Memang untuk ukuran saya, pantai itu sangat bersih. Sepi sekali. Hanya terlihat beberapa bule yang sedang berjemur santai. Setelah puas jalan-jalan saya kembali ke hotel dan menanyakan kunci kamar. Saya kemudian mendapat kunci kamar nomor 1423. Untuk menuju kamar saya, memang lumayan jauh. Harus berjalan kaki 200 meter untuk sampai ke sana dari lobby.Kamar saya lumayan bagus. Tapi wajar karena saya mendapat kamar dengan kelas yang paling rendah. Tapi tak apalah. Untuk sekedar diketahui, kamar yang saya tempati berharga US $ 75 semalam.Setelah masuk kamar kami diperbolehkan untuk istirahat. Setelah meletakkan barang saya ke Agung Ballroom’s Canopy untuk makan siang. Pada saat itu saya sudah gencar untuk mendapat teman sebanyak-banyaknya. Pada awalnya saya belum mendapatkan teman sekamar. Saya pun heran karena sampai jam 3 siang teman sekamar saya yang saya belum ketahui identitasnya belum datang juga.Akhirnya setelah ditunggu dia pun dating juga.Teman sekamar saya bernama Juanchi Lorenzo Pablo dari Philipina.setelah berkenalan dengannya dalam bahsa Inggris, kami pun beristirahat di kamar.Malamnya, kami pun bersiap-siap menghadiri Welcome Dinner di Panggung terbuka Pendawa (Pendawa Open stage).Di sana saya pun bertemu dengan rekan grup saya yang baru,grup 34. Ada yang dari Jakarta, Bali, Sidoarjo sampai Philipina dan Taiwan.Pada malam hari itu, karena tempatnya di tepi pantai, maka sangat dingin.Di situ ditampilkan tari-tarian dari beberapa provinsi di Indonesia. Pukul 21.30, saya dan teman sekamar saya kembali ke kamar untuk beristirahat.

Hari ke 2 (4 Agustus 2008)
Hari itu, kegiatan dimulai pukul 07.30. Acara pertama yaitu pertunjukan seni dan acara pembukaan. Rencana awalnya, pembukaan itu akan dihadiri oleh Presiden RI, Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono, Namun karena sesuatu urusan , sehingga agenda bertemu Presiden ditunda. Kemudian kami duduk di tempat masing-masing grup. Untuk seterusnya tempat duduk setiap grup diubah setiap hari untuk interaksi maksimal.Setelah pengenalan LO(Liaison Officer) kami yang bernama Bagus dan pengarahan, kami disuguhi masalah untuk hari itu bertajuk Pemantulan sinar laser. Sinar laser berwarna hijau yang memiliki silinder di tutup kepalanya dipancarkan ke sebuah lensa cekung.Apa yang akan terjadi dengan pantulan sinar laser itu? Ada banyak jawaban dan kami disuruh untuk memberikan alasannya mengapa kami memilih awaban tersebut. Setelah itu kami menuju ke kanopi dari Agung Ballroom itu untuk menikmati makan siang prasmanan. Setelah itu kami beristirahat sampai jam 14.00. Acara selannjutnya yaitu Plenary Session oleh Prof. Douglas Osheroff, Peraih Nobel bidang Fisika tahun 1996 dengan tema Probing the World Near Absolute Zero: The Discovery of Superfluidity of Helium Three, yaitu penemuannya tentang unsure helium bernomor atom 3.Saya sempat bertanya kepadanya apakah unsure itu dapat dimanfaatkan untuk membuat kompas masa depan, karena dijelaskan bahwa unsur itu memiliki sifat kemagnetan yang istimewa. Ia menjawab bahwa mungkin bisa. Setelah seminar itu, kami menghadapi Pararrel Session. Ada perbedaan dengan Plenary Session.Di sini kami diminta untuk memilih apa yang akan kami ikuti dengan memilih voucher seminar yang ada. Saya kemudian memilih seminar Prof. Jiuh Huei Proty Wu Ph.D tentang From Einstein to Modern Cosmology yakni tentang apa isi alam semesta dan perkembangannya di masa depan. Setelah itu kami meminta tanda tangan dan berfoto dengannya. Usainya saya kembali ke kamar dan siap-siap untuk makan malam. Setelah makan malam, seluruh peserta dipersilahkan untuk mencoba atraksi Menginjak Bara Api. Menurut sains, menginjak bara api tidak melukai atau membuat panas. Karena penasaran, saya pun ikutan mencoba dan hasilnya tidak terasa panasnya sama sekali !!. Rahasianya sebelum menginjak bara api terlebih dahulu kaki kami disiram dengan air sehingga pada saat menginjak tidak akan terasa. Setelah pertunjukan saya mengikuti Evening Talk oleh Prof Yow-Pin Lim Ph.D tentang A Physicians, Scientist and Entrepreneur in the Biomedical World yakni mengenai keajaiban dunia perobatan. Ia mengungkapkan bahwa darah ternyata lebih mahal daripada semua minyak di dunia ini. Setelah itu,saya mengetahui bahwa saya termasuk dari 155 siswa yang diundang untuk bertemu Presiden di Istana Tampaksiring keesokan harinya. Kami kemudian dikumpulkan malam itu juga.Namun ternyata rencana berubah lagi dan akhirnya seluruh 365 peserta diundang menemui Presiden. Saya baru bisa istirahat pukul 23.30.
Hari ke 3 (5 Agustus 2008)
Hari itu dimulai pukul 07.30 juga. Acara pertama yaitu seminar dari Prof Chintamani N.R.Rao, F.R.S tentang Nanoworld atau dunia nano.ia membahas tentang penggunaan teknologi nano di berbagai aspek kehidupan. Selanjutnya saya mengambil parallel Session oleh Prof. Nelson Tansu, Ph.D tentang Solid State Lighting and Semiconductor Nanotechnology for Energy Applications? yakni tentang semikonduktor. Setelah itu saya menikmati makan siang dan beristirahat sambil mempersiapkan diri untuk menemui Presiden. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi panel dengan topik Latest Trend in Science Development dengan moderator Rizal Mallarangeng, Ph.D dan para professor dunia. Setelah diskusi kami bersiap-siap untuk berangkat ke Istana Tampaksiring di Gianyar dengan puluhan bus yang dikawal ketat oleh kepolisian. Kami bertolak pukul 16.00 dan memakan waktu 90 menit untuk sampai ke sana. Sepanjang jalan, bus kami pun riuh-rendah oleh obrolan dan humor dari semua peserta. Ada yang bernyanyi, ada pula yang asyik dengan ceritanya. Sungguh suatu perjalanan yang seru. Akhirnya kami tiba di sana pukul 17.30. Udara di sana memang dingin karena terletak di daerah dataran tinggi yang dikelilingi hutan lebat. Untuk bisa masuk ke Istana Presiden, pemeriksaan dilakukan 2 kali dengan standar yang sama seperti pada pemeriksaan di bandara. Setelah antri untuk masuk kurang lebih 1 jam, kami tiba di suatu pendopo besar untuk menikmati makan malam. Setelah makan malam, kami menuju ke sebuah hall pertemuan untuk menunggu kedatangan Presiden. Selang sejam kemudian, Presiden dan Ibu Negara beserta pejabat lainnya memasuki hall tersebut. Acara itu diawali dengan laporan kegiatan oleh Prof Yohanes Surya Ph.D. Setelah itu dilanjutkan dengan Pidato Presiden. Presiden berharap bahwa Indonesia harus bisa meraih Nobel. Bagi peraih medali Olimpiade sains International akan diberikan beasiswa. Dalam kesempatan iu, presiden juga mengajukan 3 pertanyaan kepada kami semua. Salah satunya adalah, ”seandainya anda meraih Nobel, apa yang anda lakukan ?” Selanjutnya adalah acara yang kami tunggu-tunggu, Ramah Tamah dengan Bapak Presiden. Kami semua bersalaman dengan Presiden. Semua dari kami merasa terhormat dapat bersalaman dengan Presiden. Setelah puas bersalaman, kami keluar dan diberi kenang-kenangan berupa buku karangan Dr. Dino Patti Djalal yang merupakan Jubir Presiden untuk urusan Luar Negeri. Saat itu kami mengambil kesempatan berfoto dengan peraih Nobel dan Prof. Yohanes Surya.Ketika Dr.Dino Patti Djalal keluar dari hall, kami mengerubutinya untuk mengambil tanda tangan di atas buku karangannya. Kemudian sambil itu, Presiden meninggalkan hall itu dengan mobil golf. Setelah puas, kami pun kembali ke bus dengan berjalan kaki.Di dalam bus tampak wajah kelelahan setelah seharian beraktivitas sehingga banyak yang tidur. Kami tiba kembali di hotel pukul 23.30.

Bersambung...........

0 komentar: